Minggu, 06 Desember 2009

Seputar Keunikan Agama Kristen


Apa artinya suatu agama---termasuk Kristen---menjadi unik di samping agama-agama lain di masa kini? Apakah ini berarti agama
Kristen harus eksklusif dengan menganggap agama lain sebagai sesat, atau agama Kristen harus inklusif dengan mengakui kebenaran agama-agama lain walaupun mereka memilikinya secara tidak lengkap? Buku Mitos Keunikan Agama Kristen yang disunting oleh John Hick dan Paul F. Knitter mengajukan pendekatan pluralisme. Pendekatan ini mengakui batas-batas kemutlakan atau keunikan setiap agama.
Setiap agama memiliki vitalitas, kedalaman, dan daya tarik sendiri-sendiri, bahkan tidak tertutup kemungkinan mereka bersama-sama memiliki kebenaran. Para pakar teologi---Eropa-Asia, pria-wanita. Protestan-Katolik---dalam buku ini mengajak siapa saja untuk menafsirkan keunikan agama Kristen secara baru. Mereka tidak menyangkal keunikannya, tetapi menafsirkannya melalui paradigma pluralisme.
Sebaliknya dari pendapat kedua penyunting di atas, Gavin D''Costa dalam buku Mempertimbangkan Kembali Keunikan Agama Kristen: Mitos Teologi Pluralistis Agama-agama , berusaha memfokus pada upaya mengukuhkan keunikan agama Kristen yang tetap penting dan signifikan. Perspektif tersebut terjalin dalam pengertian bahwa semua agama unik, dalam arti bahwa yang satu berbeda dengan yang lainnya, setiap agama mempunyai sejarahnya sendiri-sendiri, teks-teks keagamaan, praktik, kepercayaan, dll.
Pada level ini keunikan bukanlah hal yang problematis. Namun kesulitannya muncul pada level teologis, ketika klaim-klaim tersebut dibuat. Misalnya, dari sisi agama Kristen, soal definitif dan normativitas dan pernyataan Allah dalam Kristus. Berbagai masalah ini berkaitan erat dengan soal-soal intra-Kristen, yaitu ihwal relativitas historis, bukti kebenaran Perjanjian Baru, hakikat Allah dan berbagai bukti soal terkait lainnya.


http://id.shvoong.com

1 komentar: